Selasa, 16 Oktober 2012

stoikiometri

S T O I K I O M E T R I — Presentation Transcript

  • 1. KIMIA DASAR STOIKIOMETRI
  • 2. HUKUM REAKSI KIMIA Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1783) “ Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi adalah sama dengan massa produk-reaksi” Contoh : Magnesium + Klor Magnesium Klorida 1,0 g 2,9 g 3,9 g
  • 3. Hukum Perbandingan Tetap (Proust, 1799) “ Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain, selalu tetap, atau suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu.” Contoh : Air mengandung : Hidrogen 11,19% Oksigen 88, 81% Jadi jumlah oksigen yang tergabung dengan 1 gram hidrogen dalam air adalah 8 gram.
  • 4. Penyimpangan Hukum Susunan Tetap Isotop Terdapatnya dua macam senyawa dengan dua macam perbandingan berat misalnya air (perbandingan berat oksigen-hidrogen 8:1) dan “air berat” (perbandingan berat oksigen-hidrogen 8:2), menunjukkan penyimpangan dari hukum susunan tetap. Senyawa non-stoikiometri Komposisi rata-rata Ti0 berkisar dari Ti 0 , 7 0 ke Ti0 0 , 7 . Senyawa semacam ini (Pb S 1 , 14 dan UO 2 , 12 ) yang menyimpang dari Hukum Susunan Tetap disebut senyawa Non-Daltonion , Berthollide atau Non-Stoikiometrik .
  • 5. Contoh : 8, 04 g tembaga oksida direduksi dengan hidrogen menghasilkan 6,42 g tembaga. Pada eksperimen kedua 9,48 g tembaga dilarutkan dalam asam nitrat pekat. Setelah larutan ini diuapkan sampai kering dan residu dipijar sampai konstan diperoleh 11,88 g tembaga oksida. Tunjukkan bahwa kedua data di atas mengikuti suatu hukum kimia. Jawab : Komposisi kedua oksida 2, 40 g 1, 62 g Massa oksigen 9, 48 g 6, 42 g Massa tembaga Eksperimen 2 Eksperimen 1
  • 6. Perbandingan : Massa tembaga = 6, 42 9, 48 Massa oksigen 1, 62 2, 40 = 3, 96 3, 95 Hukum Kelipatan Perbandingan “ Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang satu, yang bersenyawa dengan jumlah tertentu unsur lain, merupakan bilangan yang mudah dan bulat”
  • 7. Contoh : Nitrogen dan oksigen dapat membentuk enam macam senyawa. 1 : 0,57 1 : 1,14 1 : 1,74 1 : 2,28 1 : 2,86 1 : 3,42 36,3 53,3 63,11 69,5 74,1 77,3 63,7 46,7 36,9 30,5 25,9 22,6 I II III IV V VI Massa nitrogen Massa oksigen % Oksigen % Nitrogen Senyawa
  • 8. Perbandingan berat oksigen yang bereaksi dengan satu bagian nitrogen adalah : 0,57 : 1,14 : 1,74 : 2,28 : 2,86 : 3,42 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 Perbandingan ini merupakan bilangan yang mudah dan bulat, jadi sesuai dengan Hukum Kelipatan Perbandingan. Hukum perbandingan Timbal-Balik “ Jika dua unsur A dan B masing-masing bereaksi dengan unsur C yang massanya sama membentuk AC dan BC, maka perbandingan massa A dan massa B ketika membentuk AC dan BC atau kelipatan dari perbandingan ini.”
  • 9. Contoh : Dalam Metana 75 g C bereaksi dengan 25 g H Dalam karbon monoksida 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O. Dalam air 11,11 g bereaksi dengan 88,89 g O Jawab : Dalam metana 75 g bereaksi dengan 25 g H Dalam CO 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O Atau 75 g C bereaksi dengan __ 75__ x 57,14 = 99,99 gram O 42,86 Perbandingan hidrogen dan oksigen yang masing-masing bereaksi dengan 75 gram C 25 : 99,99 atau 1 : 4
  • 10. Hukum Perbandingan Setara “ Bila suatu unsur bergabung dengan unsur lain, maka perbandingan kedua unsur tersebut adalah sebagai perbandingan massa ekivalennya atau suatu kelipatan sederhana dari padanya.” Contoh : Hidrogen Oksigen Air 1,008 8,000 Hidrogen Peroksida 0,504 (½ x 1,008) 8,000 Karbon Oksigen Karbondioksida 3,003 8,000 Karbonmonoksida 6,005 (2 x 3,003) 8,000
  • 11. Hukum Penyatuan Volume “ Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi dan gas-gas produk-reaksi merupakan bilangan yang mudah dan bulat.” Hidrogen + Oksigen uap air 2 vol 1 vol 2 vol Hidrogen + Nitrogen ammonia 3 vol 1 vol 2 vol Pada suatu persamaan reaksi yang sudah setara 2 C 2 H 2 (g) + 5 O 2 4 CO 2 (g) + 2H 2 O (g) Dua volume C2H2 bereaksi dengan Lima volume O 2 menghasilkan 4 volume CO 2 dan dua volume H 2 O.
  • 12. Hukum Avogadro “ Pada Temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama.” Contoh : Hidrogen + klor hidrogen klorida n molekul n molekul 2n molekul dibagi dengan n 1 molekul + 1 molekul 2 molekul Hidrogen klor hidrogen klorida
  • 13. TEORI ATOM DALTON Ada tiga postulat penting : Materi terdiri dari partikel yang tak dapat dibagi-bagi lagi, yang tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dan disebut atom. Atom suatu unsur tertentu adalah sama dalam semua hal dan berbeda dari atom unsur lain. Jika atom-atom bergabung membentuk senyawa, perbandingan atom-atom ini merupakan angka yang sederhana. Dengan teori ini berhasil menjelaskan : Hukum Kekekalan Massa (sesuai dengan postulat pertama) Hukum Perbandingan Konstan (sesuai dengan postulat yang kedua dan ketiga)
  • 14. Teori atom Dalton dan pengetahuan massa kini Postulat 1 : atom dapat dibagi-bagi lagi Penembakan dengan partikel sub atom Pembelahan inti (fisi nuklir) Postulat 2 : Atom suatu unsur dapat berbeda massa (adanya isotop) Postulat 3 : Ada banyak senyawa yang perbandingan atomnya cukup rumit misalnya C 6 H 7 N 3 O 11 dan C 18 H 35 O 2 Na
  • 15. MASSA ATOM RELATIF Massa atom relatif = Massa suatu atom unsur_ Massa satu atom Hidrogen Massa Atom relatif = Massa ekivalen x valensi Massa Ekivalen = Massa atom relatif Valensi Massa Atom relatif = ___ Massa satu atom unsur___ ½ Massa satu atom karbon-12
  • 16. 1. Penentuan Massa Atom relatif a. Hukum Dulong dan Petit Untuk unsur logam hasil kali massa atom relatif dan kalor jenis kira-kira 26,8 J mol -1 K -1 Massa atom relatif x kalor jenis ~ 26,8 Jika diberi satuan Massa molar x kalor jenis 26,8 J mol -1 K -1 (gram) x ( joule ) J mol -1 K -1 mol Derajat x gram Jika kalor jenis dinyatakan dalam kalori g -1 K -1 , maka Massa atom relatif x kalor jenis ~ 6,4
  • 17. b. Metoda Cannizzaro Gagasan cannizzaro Menganggap bahwa hidrogen dan oksigen terdiri atas molekul diatomik. Menetapkan skala massa molekul berdasarkan massa molekul hidrogen dua satuan dan massa molekul oksigen tiga puluh dua satuan. Berpendapat bahwa volume yang sama dari semua gas pada suhu dan tekanan yang sama mempunyai jumlah molekul yang sama, sedangkan kerapatan gas berbanding lurus dengan massa dari molekulnya. Perbandingan yang tetap dari kerapatan gas dan massa molekulnya dihitung berdasarkan skala hidrogen dan skala oksigen.
  • 18. Dengan perbandingan ini Cannizzaro menghitung massa molekul dari sederetan senyawa berupa gas dari suatu unsur. Persen komposisi unsur-unsur dalam senyawa diperoleh dari analisis kimia. Dari persen komposisi dan massa dari molekul, cannizzaro menghitung massa dari atom dalam satu molekul setiap senyawa. Dengan menganggap bahwa massa unsur dalam satu molekul merupakan bilangan bulat dikalikan dengan massa satu atom, Cannizaro mengambil massa terkecil dari unsur dalam satu molekul senyawa berupa gas sebagai massa satu atom.
  • 19. Contoh : Perhatikan unsur X. tentukan massa molekul relatif sejumlah senyawa yang mengandung unsur X. Massa molekul relatif dapat dihitung jika diketahui rapat uapnya dengan menggunakan hukum Avogadro. Mr = 2 x RH Massa terkecil dari unsur X yang terdapat dalam satu mol senyawa-senyawa itu adalah massa atom relatif, X.
  • 20. Cara penentuan massa atom relatif dari karbon Dari data dalam tabel dapat disimpulkan bahwa massa atom relatif karbon adalah 12. 40,0 x 30 = 12 100 40,0 30 15 Metanol 75,0 x 16 = 12 100 75,0 16 8 Metana 80,0 x 30= 24 100 80,0 30 15 Etana 81,8 x 44 = 36 100 81,8 44 22 Propana 92,3 x 78 = 72 100 92,3 78 39 Benzena Massa karbon dalam satu massa molekul relatif % Massa karbon Mr RH Senyawa
  • 21. c. Metoda Spektrofotometri Massa Misalnya : Galium mempunyai isotop 69 Ga dan 71 Ga dengan kelimpahan berturut-turut 60% dan 40% Massa atom relatif gallium adalah jumlah massa 69 Ga dan 71 Ga yaitu, 69 x 60 + 71 x 40 = 41,4 + 28,4 100 100 = 69,8
  • 22. MASSA MOLEKUL RELATIF, MASSA RUMUS RELATIF, MASSA MOLAR Massa Molekul relatif = Massa suatu molekul senyawa ½ Massa satu atom karbon-12 Massa molar relatif = Massa satu mol zat ½ Massa satu mol karbon-12 Jumlah mol = massa massa molar
  • 23. KONSEP MOL Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer (atom, molekul dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12. Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro dengan lambang N. tetapan Avogadro yang disetujui. L = (6,022045 ± 0,000031) x 10 23 mol -1 Massa satu atom karbon adalah 12 g mol -1 = 12 = 1,9927 x 10 -23 g L mol -1 6,0220 x 10 23
  • 24. Penerapan konsep mol pada gas Persamaan gas ideal adalah PV = n RT. Dengan R adalah tetapan gas untuk semua gas dan n adalah jumlah mol gas. Pada tekanan standar 1 atm (101 325 Pa) dan suhu 273 K (STP), satu mol gas mnempati volume 22,414 L. Secara sederhana digunakan 22,4 L Penerapan konsep mol pada larutan Larutan satu molar (M) adalah larutan yang mengandung satu mol zat terlarut dalam 1 L larutan. Kemolaran = mol/liter = mmol/ml Kemolaran = konsentrasi dalam g per L Massa molar zat terlarut
  • 25. Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume larutan dapat dinyatakan dengan Jumlah mol = kemolaran x volume (L = dm 3 ) Contoh : Dalam 245 g H 3 PO 4 Hitung : jumlah mol H 3 PO 4 jumlah mol setiap unsur jumlah atom setiap unsur
  • 26. Jawab : Mr = 3 + 31 + 64 = 98 a. jumlah mol H 3 PO 4 = 245 = 2,5 mol 98 b. jumlah atom H = 2,5 x 3 = 7,5 mol jumlah atom P = 2,5 mol jumlah atom O = 2,5 x 4 = 10 mol c. jumlah H = 7,5 x 6,02 x 10 23 = 4,5 x 10 24 atom jumlah P = 2,5 x 6,02 x 10 23 = 1,5 x 10 24 atom jumlah O = 10 x 6,02 x 10 23 = 6,02 x 10 24 atom
  • 27. PERSEN KOMPOSISI Persen Komposisi (menurut massa) adalah presentase setiap unsur dalam senyawa. Presentase Unsur = Massa atom relatif x jumlah atom x 100 Massa rumus relatif Contoh : Hitung % Na, S dan O dalam natrium sulfat (massa atom relatif : O = 16, Na = 23, S = 32)
  • 28. Jawab : Rumus natrium sulfat : Na 2 SO 4 Dalam 1 mol Na 2 SO 4 terdapat 46 g (2 mol) Na 32 g (1 mol) S 64 g (% mol) O Massa 1 mol Na 2 SO 4 46 g + 32 g + 64 g = 142 g
  • 29. % Na = 46 x 100 = 32,4 % 142 % S = 32 x 100 = 22,5 % 142 % O = 64 x 100 = 45,1 % 142
  • 30. RUMUS SENYAWA a. Rumus Empiris Cara menentukan rumus empiris suatu senyawa dapat dilakukan dalam tahap-tahap berikut : Tentukan massa setiap unsur dalam sejumlah massa tertentu senyawa atau persen massa setiap unsur. Dari data ini dapat diperoleh massa relatif unsur yang terdapat dalam senyawa. Membagi massa setiap unsur dengan massa atom relatif, sehingga memperoleh perbandingan mol setiap unsur atau perbandingan atom.
  • 31. Mengubah perbandingan yang diperoleh pada dua menjadi bilangan sederhana dengan cara membagi dengan bilangan bulat terkecil. Jika perbandingan yang diperoleh adalah 1,5 : 1, kalikan dengan dua untuk memperoleh bilangan bulat (3 : 2). Jika perbandingan dalam bentuk 1,33 : 1 atau 1,66 : 1 kalikan dengan 3 untuk memperoleh bilangan bulat. (4 : 3) dan (5 : 3). b. Rumus Molekul Rumus molekul memberikan jumlah mol (bukan saja perbandingan) setiap jenis atom dalam satu mol molekul senyawa.
  • 32. Data yang diperlukan untuk menentukan rumus molekul rumus empiris, dan massa molekul relatif (kira-kira) Contoh : Suatu senyawa sebanyak 10,0 g mengandung 5,20 g seng 0,96 g karbon dan 3,84 g oksigen. Hitung rumus empiris?
  • 33. Jawab : ZnCO 3 Rumus empiris 0,24 3 0,08 1 0,08 1 (atom) = 3,84/16 0,96/12 5,20/65 Perbandingan mol 16 12 65 Massa atom relatif 3,84 0,96 5,20 Perbandingan massa O C Zn Lambang Oksigen Karbon Seng Macam unsur
  • 34. Rumus empiris suatu cairan adalah C 2 H 4 O. Tentukan rumus molekul jika massa molekul relatif = 88 Jawab : Massa rumus empiris relatif (2 x 12) + (4 x 1) + 16 = 44 Massa molekul relatif = 88 = 2 x massa rumus empiris relatif. Rumus molekul = 2 x massa rumus = (C 2 H 4 O) 2 Rumus molekul = C 4 H 8 O 2
  • 35. REAKSI KIMIA Macam Reaksi Kimia Reaksi sintetis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya. Fe + Cl 2 FeCl 2 Reaksi metatesis atau pertukaran antar senyawa. NaCl + AgNO 3 AgCl(s) + NaNO 3 Reaksi penetralan atau reaksi asam basa HCl + NaOH NaCl + H 2 O Reaksi redoks K 2 SO 3 + ½ O 2 K 2 SO 4
  • 36. 2. Penyetaraan Persamaan Reaksi Harus diketahui rumus zat pereaksi dan rumus produk-reaksi Jumlah atom relatif setiap unsur dalam pereaksi sama dengan jumlah atom unsur dalam produk-reaksi. Koefisien rumus diubah menjadi bilangan bulat terkecil. 3. Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi setiap atom dalam unsur bebas sama dengan nol (hidrogen dalam H 2 , belerang dalam S 8 , fosfor dalam P 4 ).
  • 37. Dalam senyawa, bilangan oksidasi fluor sama dengan -1. Bilangan oksidasi dalam ion sederhana sama dengan muatannya. Dalam senyawa bilangan oksidasi unsur golongan IA sama dengan +1, sedangkan unsur golongan IIA sama dengan +2. Bilangan oksidasi hidrogen dalam senyawa hidrogen sama dengan +1, kecuali dalam hibrida logam seperti NaH, CaH 2 , sama dengan -1. Bilangan oksigen dalam senyawa oksigen sama dengan -2, kecuali dalam peroksida sama dengan -1, dalam OF 2 sama dengan +2 dan dalam superoksida sama dengan -½.
  • 38. Untuk senyawa netral, “jumlah” bilangan oksidasi dikalikan jumlah setiap atom sama dengan nol. Untuk suatu ion “jumlah” bilangan oksidasi dikalikan jumlah setiap atom sama dengan muatan ion. 4. Penyetaraan Reaksi Redoks Ada dua cara menyetarakan reaksi redoks yauti cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi.
  • 39. Cara Setengah Reaksi Setiap persamaan reaksi redoks merupakan penjumlahan dua setengah reaksi. Dalam persamaan reaksi redoks yang sudah setara, jumlah elektron yang dilepaskan pada oksidasinya sama banyak dengan jumlah elektronnya yang diterima pada reduksi. Ada tiga tahap Menuliskan kerangka setengah reaksi Mengimbangkan setiap setengah reaksi Menjumlah kedua setengah reaksi
  • 40. Contoh : Setarakan reaksi yang berlangsung dalam suasana asam. Tahap 1 Menuliskan kedua kerangka setengah reaksi Tahap 2 Menyetarakan setiap reaksi a. Mengimbangkan O dengan menambah H 2 O
  • 41. Mengimbangkan H dengan menambah H+ Mengimbangkan muatan dengan menambah elektron
  • 42. Tahap 3 Menjumlahkan kedua setengah reaksi Catatan : Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, pada tahap 2b sama seperti pada reaksi dalam suasana asam, kemudian ion H + dihilangkan dengan menambah ion OH - yang sama banyak di kedua ruas.
  • 43. Cara Perubahan Bilangan Oksidasi Tulis pereaksi dan hasil reaksi Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi di ruas kiri dan ruas kanan persamaan reaksi. Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi. Samakan jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan oksidasi.
  • 44. Samakan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan dengan menambahkan H+ bila larutan bersifat asam atau OH- bila larutan bersifat basa. Tambahkan H2O untuk menyamakan jumlah atom H di ruas kiri dan di ruas kanan. Contoh : Tahap 1
  • 45. Tahap 2 +6 +4 +3 +6 Tahap 3 Tahap 4 +2 -6
  • 46. Tahap 5 Tahap 6 Tahap 7
  • 47. 5. Ekivalen Ekivalen asam basa Satu ekivalen (ekiv) asam adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan satu mol H + . Satu ekivalen basa adalah sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu mol OH - atau dapat menetralkan H + Contoh : Satu mol HCl menghasilkan 1 mol H + Satu ekiv HCl = 1 mol HCl = 36,5 g Satu mol H 2 SO 4 menghasilkan 2 mol H + Satu ekiv H 2 SO 4 = ½ mol H 2 SO 4 = ½ x 98 g = 49 g
  • 48. Satu mol NaOH menghasilkan 1 mol OH - Satu ekiv NaOH = 1 mol NaOH = 40 g Satu mol Ca(OH) 2 menghasilkan 2 mol OH - Satu ekiv Ca(OH) 2 = ½ mol Ca(OH) 2 = ½ x 74,08 g = 37,04 g Ekivalen Redoks Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah zat tertentu yang dapat enerima satu mol elektron (6,02 x 10 23 elektron). Satu ekivalen reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu mol elektron.
  • 49. Dalam reaksi redoks Jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang dilepaskan. Jumlah ekivalen oksidator = jumlah ekivalen reduktor Massa (berat) ekivalen oksidator = massa satumol oksidator di bagi dengan jumlah mol elektron yng diterima (massa satu mol oksidator dibagi dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi) Massa (berat) ekivalen reduktor = massa satu mol reduktor di bagi dengan jumlah bertambahnya bilangan oksidasi)
  • 50. Contoh : Jika unsur Fe dioksidasi menjadi FeO, hitung berat satu ekivalen Fe. Jawab : Bilangan oksidasi Fe berubah dari 0 menjadi +2. setiap mol Fe melepaskan 2 mol elektron, 1 mol Fe = 2 ekivalen Berat 1 mol Fe = 2 ekiv = 55,847 g Berat 1 ekiv Fe = ½ (55,847) = 27,923 g Hitung massa ekivalen V 2 O 5 jika direduksi berturut-turut menjadi VO 2 , V 2 O 3 Jawab : Mr V 2 O 5 = (2x51) + (5x16) = 182
  • 51. V 2 O 5 berubah menjadi VO 2 1 mol V 2 O 5 melepaskan 2 mol elektron (bilangan oksidasi +10 berubah menjadi +8) Massa ekivalen = 182 = 91 2 V 2 O 5 V 2 O 3 1 mol V 2 O 5 melepaskan 4 elektron (2V(V) 2 V (III) Massa ekivalen = 182 = 45,5 4
  • 52. 6. Penurunan Persamaan reaksi Contoh : Jika suatu hidrokarbon X sebanyak 150 ml bereaksi dalam 750 ml oksigen, terdapat 75 ml oksigen yang tidak bereaksi, terbentuk 450 ml karbon dioksida 450 ml uap air. Turunkan persamaan reaksi dan rumus hidrokarbon X. Jawab : Oksigen yang bereaksi 750 ml – 75 ml = 675 ml X + O 2 (g) CO 2 (g) + H 2 O (g) 150 ml 675 ml 450 ml 450 ml Dari data volume gas yang bereaksi dapat disimpulkan X + 4½ O 2 (g) 3 CO 2 (g) + 3H 2 O (g)
  • 53. Agar persamaan reaksi setara, maka rumus X adalah C 3 H 6 Jadi persamaan reaksi adalah 7. Pereaksi Pembatas Dalam suatu reaksi ada pereaksi yang habis bereaksi dan yang berlebihan. Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi pembatas. Contoh : Seng dan oksigen bereaksi membentuk seng oksida sesuai dengan persamaan reaksi
  • 54. Hitung banyaknya ZnO, yang terbentuk jika 28,6 g Zn direaksikan dengan 7,44 g O 2 Jawab : Jumlah mol Zn = 28,6 = 0,438 mol Zn 65,4 Jumlah mol O 2 = 7,44 = 0,232 mol O 2 32 Jika terdapat 0,438 mol Zn maka O 2 yang diperlukan, ½ x 0,48 mol O 2 = 0,219 mol O 2 Banyaknya ZnO yang terbentuk 0,438 mol (2 x 0,219 mol) = 0,438 x 81,4 g = 35,6 ZnO
  • 55. 8. Persen Hasil Persen Hasil = Massa produk nyata x 100 Massa produk menurut perhitungan Contoh: Etilena, C 2 H 4 sebanyak 3,86 g dibakar dengan 11,84 g O 2 di udara. Jika CO 2 yang terbentuk 6,96 g, hitung persen hasil Jawab : Reaksi pembakaran : C 2 H 4 Dari persamaan reaksi terlihat bahwa setiap satu mol C 2 H 4 bereaksi dengan 3 mol O 2
  • 56. Jumlah mol C 2 H 4 = 3,86 = 0,1378 mol 28 Jumlah mol O 2 = 11,84 = 0,370 32 Sesuai dengan persamaan reaksi 0,1378 mol C 2 H 4 akan bereaksi dengan 3 x 0,1378 = 0,4314 mol O 2 Oksigen yang tersedia hanya 0,370 mol, berarti oksigen adalah pereaksi pembatas. Gas CO 2 yang dihasilkan x 0,370 mol = 0,2467 mol = 0,2467 x 44,0 g = 10,85 g Produk yang nyata 6,96 g Persen hasil = 6,96 x 100 = 64 % 10,85

Manfaat Madu Bagi Kesehatan dan Kecantikan

Anda pasti sudah sering menjumpai madu dan menggunakannya untuk berbagai keperluan. Manfaat maduberaneka ragam mulai untuk pemanis makanan dan minuman, campuran jamu, untuk menyembuhkan penyakit tertentu bahkan madu bisa pula dimanfaatkan untuk kecantikan.
Memang sih madu yang beredar di pasaran ini ada yang asli ada pula yang palsu. Untuk membedakannya silahkan baca artikel saya sebelumnya mengenai membedakan madu asli dan palsu.
Madu yang mempunyai beragam khasiat itu terdiri atas beberapa jenis, ada madu kelengkeng, madu rambutan, madu kapuk randu, madu multiflora, dll yang pembagian jenis tersebut adalah berdasarkan pada nectar yang dihisap oleh sang madu. Dan kesemuanya mempunyai khasiat yang sama baiknya.
manfaat madu
Gambar madu
Manfaat madu untuk kesehatan
1. bisa mengurangi kadar kolesterol tubuh
2. bisa menyembuhkan pilek/flu
3. mencegah serangan jantung
4. mampu mengatasi radang tenggorokan
5. menjaga kesehatan mata
6. untuk mengobati luka
7. memperkuat sel darah putih
8. penambah stamina
9. bisa menambah kesuburan bagi pasangan yang sulit hamil
10. mencegah tulang keropos (osteoporosis)
11. mengatasi gangguan pernafasan
12. dll
Manfaat madu untuk kecantikan
1. sebagai masker madu
Masker madu dipercaya dapat menghambat penuaan dini dan kulit keriput, yaitu dengan mengoleskan madu murni ke seluruh bagian wajah kecuali pada area bibir dan mata. Setelah itu diamkan sekitar 15 menit dan biarkan mengering. Kemudian basuh dengan air hangat dan keringkan dengan handuk.
2. Mandi madu untuk kulit berkilau
Caranya adalah saat mandi, oleskan madu ke seluruh bagian kulit sambil ditepuk-tepuk nah saat ditepuk itu madu akan lengket dan mengering di kulit. Langkah terakhir adalah basuh seluruh tubuh dan rasakan sensasinya.
3. Scrub madu
Madu juga bisa dimanfaatkan untuk mengangkat sel kulit mati. Anda bisa membuat campuran 1 sendok teh madu dicampur sedikit tepung almond. Gosokkanlah campuran tersebut ke area wajah. Setelah selesai basuh dengan air hangat dan keringkan dengan handuk lembut.
4. dll
Madu memang sangat menggoda, selain rasanya manis dan gurih juga mempunyai bermacam khasiat tak hanya bagi kesehatan tapi juga kecantikan. Demikian semoga artikel Manfaat Madu Bagi Kesehatan dan Kecantikan ini bisa menjadi tulisan yang bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan anda.

Selasa, 25 September 2012

PEMANFAATAN DAUN NANAS SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM LIMBAH CAIR INDUSTRI PERAK DI KOTAGEDE


Perkembangan industri dewasa ini semakin pesat, tidak terkecuali perkembangan industri penyepuhan (electroplating) perak di sentra industri perak Kotagede yang merupakan salah satu potensi asli daerah (PAD) dari kota Yogyakarta.
Perkembangan industri penyepuhan perak menimbulkan masalah baru yaitu limbah industri tersebut yang mencemari lingkungan. Limbah cair merupakan hasil buangan dari industri penyepuhan perak di Kotagede yang mengandung logam-logam berat, seperti tembaga (Cu) dan perak (Ag). Limbah Ag berasal dari hasil pembuangan larutan elektrolit AgNO3 yang dipakai untuk penyepuhan perak.
Adapun limbah Cu muncul dari pencelupan dengan menggunakan HCl yang bersifat asam dan berfungsi untuk melarutkan kotoran-kotoran yang menempel pada perak setelah proses penempaan agar didapatkan perak dengan warna yang cemerlang. CuCl2 yang terlarut pada proses ini akhirnya lolos ke perairan dan menimbulkan pencemaran.
Jika hal ini dibiarkan maka limbah cair tersebut akan mencemari sungai atau meresap ke tanah sehingga mempengaruhi kualitas air sumur warga. Cu dan Ag adalah logam berat yang tidak dapat terurai secara alami, sehingga sangat berbahaya bagi manusia.
Berdasarkan fakta di atas, tim PKM Penelitian dari Jurusan Pendidikan Kimia yang terdiri dari Ardi Yuli Wardani, Winda Nirmala, dan Eko Budiyanto memanfaatan daun nanas (ananas comosus) sebagai bioadsorben logam Ag dan Cu pada Limbah Cair  Industri Perak di Kotagede, Yogyakarta.
Menurut Ardi Yuli, cara yang dapat digunakan adalah menggunakan adsorben logam berat. Adsorben yang dapat dipakai adalah daun nanas. Biasanya pemanfaatan tanaman ini hanya sebatas pada buahnya saja sedangkan daunnya  relatif belum banyak diolah. Untuk 2—3 kali panen, tanaman ini harus diganti dengan tanaman nanas  baru, sehingga terdapat relatif banyak limbah daun nanas  dari pertanian nanas.
Menurut Winda, daun nanas banyak mengandung bahan kimia, salah satunya sellulosa. Dengan kandungan sellulosa sebesar 69,6—71%,   serat daun nanas dapat dijadikan adsorber limbah logam berat karena struktur rongga dalam sellulosa dapat mengadsorbsi logam berat Cu dan Ag.
Lebih lanjut Winda menuturkan pembuatan bioadsorben dari daun nanas ini yaitu dengan mencuci daun nanas dengan air sampai bersih, lalu dihaluskan dengan blender. Kemudian mengaktivasikannya dengan NaOH 2%, dengan perbandingan 1:30 (w/v) dan melakukan aktivasi selama 24 jam.  Setelah itu, cuci dengan air hingga air cucian netral, kemudian keringkan dalam oven bersuhu 100oC selama 3 jam dilanjutkan dengan mengayak bioadsorben daun nanas dengan ayakan 50 mesh. (wit/nd)
http://uny.ac.id/berita/UNY/pemanfaatan-daun-nanas-sebagai-bioadsorben-logam-limbah-cair-industri-perak-di-kotagede

Belajar Aksara Jawa

BELAJAR AKSARA JAWA LEBIH MENYENANGKAN

aksarajawa.edit_.jpg

Aksara  Jawa  merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Namun, saat ini sangat sedikit generasi muda yang mengenal aksara jawa. Di daerah Yogyakarta, yang notabene sebagai pusat budaya Jawa, hanya segelintir siswa yang mampu menggunakan aksara ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru mata pelajaran  bahasa  Jawa, siswa cenderung bermalas-malasan atau kurang perhatian dengan pelajaran bahasa  Jawa khusunya pada pokok bahasan aksara Jawa. Pada umumnya materi ini sulit untuk dipahami dengan baik sehingga nilainya pun masih tergolong rendah.
Realitas itulah yang menginspirasi Deni Kurniadi, mahasiswa Pendidikan Tekik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran bahasa Jawa. Pada tahap awal, media pembelajaran yang dikembangkan ini dibatasi pada pokok bahasan pengenalan aksara  Jawa  untuk siswa kelas IV SD berbasis software. “Animasi yang menarik serta adanya contoh pengucapan melalui suara menjadi keunggulan media karsa saya ini”, ungkap mahasiswa asal Kulon Progo ini.
Lebih lanjut, mahasiswa angkatan 2008 ini menjelaskan bahwa medianya memuat kumpulan materi yang berkaitan dengan pengenalan aksara  Jawa. “Menu utama terbagi menjadi: pendahuluan, materi, evaluasi, referensi, profil, dan tombol keluar” jelas Deni. Secara terperinci Deni menjelaskan bahwa pembagian materi pada media ini diantaranya: (a) “aksara legena” untuk masuk ke materi aksara legena, (b) “sandhangan swara” akan masuk ke materi sandhangan swara, (c) tombol “panyigeg”  akan masuk ke materi panyigeg,  (d) tombol  “sandhangan gantine panyigeg” akan masuk ke materi sandhangan gantine panyigeg, (e) tombol “tata  cara  nulis  Jawa”  akan masuk  ke materi  tata  cara  nulis  aksara  Jawa,  dan (f) tombol “nulis ukara nganggo aksara  Jawa”  akan  masuk  ke  materi menulis kalimat menggunakan aksara Jawa”.
Untuk tahap pengembangan, media ini masih perlu diperbanyak animasi dan contoh gambar. Pada bagian evaluasi menulis bisa dikembangkan penulisan dengan mouse dan otomatis merubah menjadi karakter huruf aksara Jawa sehingga pada tahapan evaluasi siswa tidak perlu mengerjakan soal latihan secara manual pada buku mereka. Harapannya, dengan media pembelajaran ini siswa akan tertarik dan senang belajar bahasa Jawa, khususnya huruf Jawa. Pada gilirannya nanti, bahasa Jawa bukan lagi menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi siswa. (hryo/aw)

http://uny.ac.id/berita/UNY/belajar-aksara-jawa-lebih-menyenangkan